Pendahuluan
Menjelang akhir 2025 dan memasuki musim flu 2025–2026 di belahan bumi utara, para pakar kesehatan sedang memantau lonjakan kasus influenza yang dipicu oleh strain baru dari virus influenza A(H3N2), dikenal sebagai subclade K (alias J.2.4.1). Variasi ini disebut oleh beberapa media sebagai “super flu” karena cara penyebarannya yang cepat dan dominasi dalam gelombang flu terbaru di berbagai negara. Organisasi Kesehatan Dunia+1
Apa Itu H3N2 Subclade K?
Virus influenza A(H3N2) adalah salah satu subtipe influenza musiman yang telah lama sirkulasi di manusia. Subclade K adalah salah satu subvarian genetik yang baru muncul dalam kelompok H3N2. Pada musim ini, jumlah sampel virus yang diidentifikasi sebagai subclade K meningkat pesat di banyak wilayah Eropa, Asia, dan Amerika Utara, sehingga virus ini kini menjadi dominan pada banyak uji laboratorium. Organisasi Kesehatan Dunia
Secara umum, influenza bermutasi secara berkala — proses yang disebut drift genetik — dan subclade K adalah hasil drift tersebut. Meski bukan strain baru sepenuhnya, perubahan genetik ini cukup berbeda dari strain H3N2 lain yang biasa disertakan dalam vaksin flu musiman, meskipun vaksin masih memberikan perlindungan signifikan terutama terhadap penyakit berat. ecdc.europa.eu+1
Penyebaran Global dan Dampaknya
Subclade K sudah terdeteksi di banyak negara. Di Eropa kasus flu meningkat lebih awal dari musim sebelumnya, dengan infeksi yang tersebar luas dan mengakibatkan kunjungan ke fasilitas kesehatan meningkat. Banyak negara melaporkan bahwa virus ini menyebar 3–4 minggu lebih awal dari biasanya, yang berpotensi memberikan tekanan lebih pada sistem kesehatan. ecdc.europa.eu+1
Selain Eropa, negara‑negara seperti di Amerika Utara juga melihat lonjakan pasien terkait flu, di mana subclade K semakin umum di sampel laboratorium. Sedangkan di Asia, beberapa negara melaporkan peningkatan aktivitas H3N2 sejak awal musim dingin. Organisasi Kesehatan Dunia
Gejala yang Umum
Karena subclade K tetap bagian dari influenza A(H3N2), gejala utamanya mirip flu musiman, antara lain:
- Demam mendadak
- Batuk dan pilek
- Sakit tenggorokan
- Nyeri otot dan kelelahan
- Sakit kepala
Beberapa laporan klinis juga menunjukkan gejala gastrointestinal ringan pada sebagian kasus, mirip dengan flu yang sering terjadi. detikHealth
Penting diingat bahwa gejala flu bisa bervariasi dari ringan hingga berat, terutama pada kelompok yang rentan seperti lansia, anak kecil, perempuan hamil, dan orang dengan penyakit kronis.
Apakah Ini Lebih Berbahaya?
Meski media kadang menyebutnya “super flu”, para pakar menjelaskan bahwa belum ada bukti kuat bahwa subclade K secara signifikan menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada strain H3N2 lainnya. Namun, karena immunitas populasi terhadap varian ini mungkin lebih rendah — artinya banyak orang belum terpapar atau kebal terhadap versi spesifik ini — kasus bisa lebih banyak muncul. Organisasi Kesehatan Dunia
Karena itu, walaupun tingkat keparahan penyakit per individu mungkin tidak lebih tinggi secara umum, jumlah kasusnya yang meningkat secara luas berpotensi mengakibatkan lebih banyak rawat inap dan tekanan pada fasilitas kesehatan, seperti yang dilaporkan di beberapa negara Eropa. The Guardian
Vaksin Flu dan Efektivitasnya
Vaksin influenza musiman tetap menjadi alat utama pencegahan. Data dari beberapa otoritas kesehatan menunjukkan bahwa vaksin saat ini masih memberikan perlindungan yang baik terhadap penyakit berat dan risiko rawat inap, meskipun efektivitasnya terhadap infeksi klinis penuh dari subclade K mungkin sedikit berkurang dibanding strain yang lebih mirip dengan vaksin. Focus Taiwan – CNA English News
Karena influenza bermutasi setiap tahun, vaksin juga disesuaikan musiman. Walaupun tidak 100% efektif terhadap semua varian flu, vaksin tetap sangat direkomendasikan, terutama untuk kelompok berisiko tinggi seperti lansia, anak‑anak, orang dengan penyakit kronis, dan tenaga kesehatan. paho.org
Bagaimana Cara Mencegah Penularan
Virus influenza terutama menyebar melalui droplet pernapasan dan kontak langsung dengan permukaan yang terkontaminasi. Berikut langkah pencegahan yang dianjurkan:
- Vaksinasi tahunan: vaksin flu tetap menjadi langkah terbaik untuk mengurangi risiko komplikasi dan rawat inap.
- Cuci tangan secara rutin: membantu mencegah penularan lewat permukaan tangan.
- Tutup mulut saat batuk/bersin: gunakan tisu atau siku bagian dalam.
- Tetap di rumah jika sakit: agar tidak menularkan ke orang lain.
- Hindari kerumunan saat musim puncak flu: terutama jika memiliki risiko tinggi. paho.org
Siapa yang Paling Berisiko?
Walaupun siapa pun bisa terinfeksi, beberapa kelompok yang lebih berisiko mengalami komplikasi serius termasuk:
- Lansia (usia 65+)
- Anak kecil
- Perempuan hamil
- Orang dengan kondisi kronis (diabetes, penyakit paru, jantung, dan lain‑lain)
- Tenaga kesehatan yang sering kontak dengan pasien sakit. paho.org
