Tasmanian Devil adalah salah satu hewan paling unik dan terkenal dari Australia, khususnya pulau Tasmania. Dikenal karena suara teriakannya yang keras dan perilaku agresif ketika makan, Tasmanian Devil adalah simbol fauna liar yang eksotis sekaligus terancam punah.
Meskipun terlihat menyeramkan bagi sebagian orang, hewan ini memiliki peran penting dalam ekosistem Tasmania sebagai predator dan pemakan bangkai. Artikel ini akan membahas sejarah, ciri khas, habitat, perilaku, serta upaya konservasi Tasmanian Devil.
Asal-Usul dan Sejarah Tasmanian Devil
Tasmanian Devil (Sarcophilus harrisii) adalah marsupial karnivora yang hanya ditemukan secara alami di pulau Tasmania, Australia. Nama “Devil” diberikan oleh para pemukim Eropa pada abad ke-19 karena suara teriakannya yang menakutkan dan sifatnya yang agresif ketika bersaing untuk makan.
Hewan ini memiliki hubungan dekat dengan keluarga Dasyuridae, yang mencakup beberapa marsupial kecil dan predator. Sebelumnya, Tasmanian Devil juga hidup di benua Australia, tetapi populasinya menurun dan akhirnya hanya bertahan di Tasmania.
Ciri Khas Tasmanian Devil
1. Ukuran dan Bentuk Tubuh
- Panjang tubuh sekitar 57–65 cm, ekor 23–30 cm, berat 4–12 kg.
- Tubuh pendek, berbulu hitam pekat dengan tanda putih di dada atau sisi tubuh.
- Kepala besar dan rahang sangat kuat, mampu menghancurkan tulang untuk memakan bangkai.
2. Suara dan Perilaku
- Terkenal karena suara teriak, geraman, dan dengusan yang menyeramkan, terutama saat bersaing makan.
- Hewan nokturnal, aktif pada malam hari.
- Soliter, tetapi bisa berkumpul dalam jumlah banyak saat ada makanan.
3. Makanan
- Karnivora oportunistik: memakan bangkai, hewan kecil, dan kadang serangga.
- Peran penting sebagai scavenger, membantu menjaga kebersihan ekosistem.
Habitat Tasmanian Devil
Tasmanian Devil hidup di berbagai habitat Tasmania, termasuk:
- Hutan hujan dan hutan eukaliptus
- Padang rumput terbuka
- Semak belukar dan daerah pesisir
Hewan ini sangat adaptif, tetapi membutuhkan area luas untuk mencari makan. Kegiatan manusia seperti deforestasi dan pembangunan telah mengurangi habitatnya.
Perilaku dan Kehidupan Sosial
Walaupun terlihat agresif, Tasmanian Devil adalah hewan soliter. Mereka hanya bertemu untuk:
- Bereproduksi
- Bersaing saat makan
Teriakan keras dan perilaku menakutkan adalah cara mereka menjaga jarak dengan sesama. Anak Tasmanian Devil disebut joey dan berkembang di kantung induk selama beberapa bulan.
Ancaman dan Konservasi
1. Penyakit Tumor Wajah Menular (DFTD)
Salah satu ancaman terbesar adalah penyakit tumor wajah menular (Devil Facial Tumour Disease). Penyakit ini menyebar melalui gigitan dan menyebabkan kematian cepat, mengurangi populasi drastis.
2. Kehilangan Habitat
Perubahan lahan akibat pembangunan, pertanian, dan kebakaran hutan membuat hewan ini kehilangan tempat tinggal alami.
3. Upaya Konservasi
- Pemerintah Tasmania dan organisasi konservasi membangun Tasmanian Devil Insurance Population di pulau terisolasi untuk menjaga populasi bebas DFTD.
- Program rehabilitasi, pemantauan kesehatan, dan edukasi masyarakat dilakukan untuk melindungi spesies ini.
- Beberapa taman satwa di Australia kini menjadi tempat edukasi dan penelitian tentang Tasmanian Devil.
Tasmanian Devil dalam Budaya dan Pariwisata
- Hewan ini menjadi simbol Tasmania dan Australia, muncul dalam logo, maskot, dan ikon pariwisata.
- Popularitas meningkat melalui kartun Looney Tunes dengan karakter “Taz”.
- Wisata edukasi di taman konservasi memungkinkan pengunjung melihat Tasmanian Devil secara aman dan belajar tentang perilaku serta konservasinya.
Tips Melihat Tasmanian Devil di Alam Liar
- Kunjungi taman konservasi resmi di Tasmania.
- Pergi malam hari untuk meningkatkan peluang melihat perilaku aktifnya.
- Ikuti panduan pemandu untuk keamanan dan menghindari stres bagi hewan.
- Jangan memberi makan atau mendekati hewan liar secara langsung.
Kesimpulan
Tasmanian Devil adalah hewan unik yang menakjubkan, dengan kombinasi karakteristik fisik dan perilaku yang tidak dimiliki hewan lain. Sebagai predator dan pemakan bangkai, ia memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem Tasmania.
Meskipun terancam oleh penyakit dan kehilangan habitat, upaya konservasi modern memberi harapan agar Tasmanian Devil tetap lestari. Melalui edukasi, konservasi, dan wisata bertanggung jawab, generasi muda bisa belajar menghargai fauna endemik yang luar biasa ini.
