Data center di Inggris kini menggunakan hampir 10 miliar liter air per tahun. Hal ini meningkatkan tekanan pada pasokan air nasional. Negara tersebut sedang menghadapi risiko kekeringan berkepanjangan yang sangat serius.
Konsumsi Air Data Center yang Sangat Tinggi
Data center membutuhkan air dalam jumlah besar terutama untuk sistem pendinginan. Teknologi kecerdasan buatan (AI) yang semakin berkembang memicu kebutuhan air meningkat drastis. Air digunakan untuk menjaga suhu perangkat agar tetap optimal.
Sistem Pendingin Berbasis Air
Sebagian besar data center menggunakan sistem pendingin evaporatif. Sistem ini mengandalkan air untuk menyerap dan membuang panas dari server. Kebutuhan air bisa sangat besar, mencapai miliaran liter tiap tahunnya.
Dampak Teknologi AI terhadap Konsumsi Air
Lonjakan penggunaan AI seperti ChatGPT menambah beban konsumsi air. Pendinginan yang intensif dibutuhkan untuk menjalankan operasi AI dengan lancar. Hal ini memicu peningkatan konsumsi air lebih cepat dari perkiraan awal.
Krisis Air di Inggris dan Dampaknya
Badan Lingkungan Inggris (Environment Agency) memperingatkan risiko defisit air besar hingga 5 miliar liter per hari pada tahun 2055. Krisis ini disebabkan kombinasi kekeringan berkepanjangan dan peningkatan konsumsi air oleh berbagai sektor, termasuk data center.
Kekhawatiran tentang Ketahanan Pasokan Air
Kekeringan yang parah dapat menyebabkan pembatasan penggunaan air bagi rumah tangga dan industri. Data center menjadi sorotan karena konsumsi air yang besar berpotensi mengancam ketersediaan air domestik. Hal ini menimbulkan kekhawatiran publik.
Kurangnya Data dan Transparansi
Hanya sekitar 231 dari 450 data center yang melaporkan penggunaan air mereka. Banyak fasilitas belum dipantau dengan baik, sehingga penggunaan air sebenarnya bisa lebih tinggi dari laporan resmi. Kurangnya transparansi menjadi masalah utama.
Upaya dan Solusi Mengurangi Konsumsi Air
Berbagai inovasi dan regulasi mulai diterapkan untuk mengurangi penggunaan air di data center. Fokus utama adalah teknologi pendingin hemat air dan pengelolaan sumber daya air secara efisien.
Sistem Pendingin Tertutup (Closed-Loop)
Pendinginan closed-loop memungkinkan air digunakan secara sirkuler tanpa banyak kehilangan. Sistem ini dapat mengurangi konsumsi air hingga puluhan persen dibandingkan sistem terbuka. Teknologi ini mulai diterapkan di data center baru.
Penggunaan Greywater dan Air Limbah
Pemanfaatan greywater, yakni air limbah yang diolah ulang, menjadi alternatif untuk kebutuhan pendinginan. Penggunaan air daur ulang mengurangi tekanan pada sumber air bersih. Thames Water mendorong adopsi sistem ini di Inggris.
Regulasi dan Pengawasan
Laporan dari berbagai lembaga mendorong pemerintah untuk mengatur penggunaan air data center secara ketat. Pelaporan konsumsi air wajib menjadi bagian dari regulasi. Transparansi dan pengawasan lebih ketat diperlukan untuk menjaga keberlanjutan.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meski solusi ada, tantangan penerapan masih cukup besar. Biaya teknologi baru, kebutuhan infrastruktur, dan kesadaran perusahaan menjadi hambatan. Namun tren menuju efisiensi air dan energi semakin meningkat.
Hambatan Finansial dan Teknis
Implementasi teknologi hemat air memerlukan investasi besar. Beberapa data center lama sulit beradaptasi dengan sistem pendingin baru. Namun teknologi modern dan regulasi dapat mendorong perubahan perlahan.
Kesadaran dan Kolaborasi
Kesadaran publik dan tekanan regulasi memicu perusahaan data center meningkatkan efisiensi. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan lembaga lingkungan diperlukan untuk solusi berkelanjutan. Inovasi teknologi juga sangat dibutuhkan.
Data di Inggris menggunakan hampir 10 miliar liter air setiap tahun. Krisis air berkepanjangan membuat situasi ini sangat mengkhawatirkan. Teknologi pendingin hemat air dan regulasi ketat menjadi solusi utama.
Dengan penerapan sistem tertutup dan pemanfaatan air daur ulang, konsumsi air dapat dikurangi signifikan. Transparansi dan pelaporan wajib sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sumber daya air.
Dukungan dari pemerintah, perusahaan, dan masyarakat diperlukan. Hanya dengan kolaborasi kuat, krisis air akibat konsumsi data dapat diatasi. Inggris harus bertindak cepat agar masa depan airnya aman dan teknologi tetap berkembang.