Site icon yujieheatpress

Temuan Flora Langka Endemik Dehaasia pugerensis di Jember

Penemuan Dehaasia pugerensis menjadi kabar gembira bagi konservasi flora di Indonesia. Spesies ini hanya ditemukan di Jember, Jawa Timur.

Penemuan dan Kolaborasi Peneliti

Kegiatan Survei Lapangan dan Pelatihan

Pada Agustus 2024, SINTAS, BRIN, dan Taman Nasional Meru Betiri melakukan pelatihan eksplorasi flora.
Tim menemukan beberapa individu Dehaasia pugerensis di lokasi TN Meru Betiri.
Lokasi penemuan meliputi Blok Curah Luwak, Resort Andongrejo, Ambulu dan Blok Pletes Resort Wonoasri.

Institusi yang Terlibat dalam Penemuan

Yayasan SINTAS dan BRIN memimpin penelitian flora langka ini.
Penelitian telah dimulai sejak 2020, dengan fokus pelestarian tumbuhan endemik.
Penemuan ini menjadi bukti keanekaragaman hayati Jawa Timur yang perlu dijaga.

Kondisi Populasi dan Persebaran Flora

Jumlah Individu dan Persebaran

BRIN melaporkan ada 560 individu Dehaasia pugerensis di enam lokasi berbeda.
Sekitar 194 di antaranya adalah tumbuhan dewasa yang siap berkembang biak.
Tempat dengan jumlah tertinggi adalah di kawasan Watu Susu dan Undak.

Status Konservasi yang Kritis

Dehaasia pugerensis masuk dalam kategori Critically Endangered menurut IUCN.
Populasi yang kecil dan habitat terbatas membuatnya rentan punah.
Ukuran pohon sekitar 8 meter dengan diameter batang sekitar 20 cm.

Upaya Konservasi dan Inventarisasi

Inventarisasi Populasi oleh Balai TN Meru Betiri

Balai TN Meru Betiri akan menginventarisasi populasi di seluruh kawasan TN Meru Betiri.
Data terbaru akan memperbarui jumlah dan kondisi tumbuhan Dehaasia pugerensis.
Sebelumnya, TN Meru Betiri tercatat memiliki 602 jenis tumbuhan yang beragam.

Konservasi Ex Situ dan Pembudidayaan

Pembudidayaan akan dilakukan dengan stek dan benih di persemaian permanen.
Tujuannya menjaga keberlangsungan hidup spesies ini di luar habitat aslinya.
BRIN dan SINTAS telah melakukan eksperimentasi awal untuk pembiakan ex situ.

Pentingnya Perlindungan Dehaasia pugerensis

Peran Ekosistem Hutan Dataran Rendah

Tumbuhan ini tumbuh di hutan hujan tropis dataran rendah TN Meru Betiri.
Kawasan ini menjadi habitat berbagai flora dan fauna endemik Pulau Jawa.
Hutan ini juga berfungsi sebagai penyokong keanekaragaman hayati penting.

Ancaman terhadap Habitat dan Populasi

Kebakaran hutan dan pembukaan lahan menjadi ancaman utama keberlangsungan flora ini.
Predasi biji dan perubahan iklim juga berdampak negatif pada regenerasi tumbuhan.
Pemantauan rutin sangat penting untuk mendeteksi dan mengatasi ancaman tersebut.

Potensi Dehaasia pugerensis sebagai Ikon Lokal

Ikon Flora Kabupaten Jember

Balai TN Meru Betiri berharap Dehaasia menjadi simbol khas flora Jember.
Keunikan dan kelangkaannya menjadi daya tarik edukasi dan pariwisata alam.
Ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya konservasi.

Edukasi dan Keterlibatan Komunitas Lokal

Pelatihan dan eksplorasi melibatkan masyarakat sekitar TN Meru Betiri.
Membangun kesadaran dan tanggung jawab kolektif terhadap pelestarian alam.
Kolaborasi ini memperkuat perlindungan jangka panjang flora langka tersebut.

Kesimpulan

Temuan Dehaasia pugerensis memperkaya kekayaan flora endemik Indonesia.
Populasinya sangat terbatas dan berstatus kritis, membutuhkan perhatian serius.
Inventarisasi dan konservasi ex situ menjadi strategi penting keberlanjutan.
Kolaborasi BRIN, SINTAS, dan Balai TN Meru Betiri sangat krusial.
Dukungan masyarakat lokal menjadi kunci utama pelestarian jangka panjang.
Dehaasia bisa menjadi ikon Jember dan simbol nasional pelestarian alam.

Exit mobile version